Selasa, 23 Oktober 2012

PERJALANAN KE CHINA


Berangkat dari Bandara Soekarno Hatta menggunakan GA 890 pukul 22.45 dan tiba di Bandara Capital Beijing pukul 06.45, suhu udara saat itu hanya 6 C lumayan adem bagi yang biasa hidup di Cirebon yang selalu keringetan, padahal bulan Oktober sudah masuk musim gugur apalagi kalau berangkatnya di musim dingin gak kebayang deh gimana rasanya, mungkin malas keluar ruangan.
Dengan jadwal yang sangat mepet di hari pertama keluar bandara langsung naik bus menuju restoran Shun Chao Long di dekat lapangan Tian An Men, lumayan setelah sarapan badan jadi hangat....kemudian berjalan kaki sekitar 15 menit menuju lapangan Tian An Men.
Tiba di Bandara Internasional Capital Beijing
Lapangan Tian An Men : lapangan yang memiliki luas sekitar 440.000 m² itu di hari Minggu sangat ramai pengunjung (lapangan seluas gitu masih tetap berjubel) di sebelah selatan lapangan terdapat Mausoleum yang di dalamnya terdapat  jenazah ketua Mao Zedong yang diawetkan, melihat antrian yang sangat panjang di depan mausoleum pasti dibutuhkan waktu berjam-jam untuk bisa dapat kesempatan masuk, melalui under pass dari lapangan ke arah utara bisa langsung menuju Kota Terlarang. 
 
Suasana di Lapangan Tian An Men
Mausoleum
Forbidden City : di tengah pintu masuk Kota Terlarang tergantung foto besar Mao Zedong dan di samping kiri dan kanan terdapat plakat berdasar merah dengan tulisan putih yang katanya berarti : berjayalah selamanya Republik Rakyat Tiongkok dan berjayalah selamanya persatuan dunia, bekas istana peninggalan Dinasti Ming dan Qing ini memiliki luas 720.000 m², 800 bangunan dan sekitar 8.000 ruangan, mungkin karena saking luasnya jadi disebut forbidden city bukan forbidden palace hehehe...kalau dimasuki semua butuh waktu berhari-hari, istana yang sangat luas dan menakjubkan.

Lepas tengah hari sebelum makan siang mampir di toko pernak-pernik dan perhiasan dari giok dan mutiara, setelah mendapatkan penjelasan macam-macam kualitas dari giok dilanjutkan dengan lihat-lihat koleksi yang ada dengan variasi harga dari 20 sampai ribuan RMB........saking banyak yang keasyikan belanja karena dapat discount akhirnya jadwal makan siang jadi mulur sampai pukul 14.30 (ret ngaret).
Great Wall : walaupun sampai di tembok raksasa ini sudah sore dan mulai sepi pengunjung tapi tetap tidak bisa menghilangkan kehebatan pesonanya,.....ditemani udara yang mulai dingin satu demi satu tangga batu dilalui menuju tempat yang tinggi untuk melihat pemandangan yang indah di bawah.
Setelah puas foto-foto dan suasana mulai gelap waktunya kembali ke kota Beijing Sebelum makan malam sempat mampir ke pabrik obat-obatan China yang cukup terkenal Bei Jing Bao Shu Tang Sci-Tech Pharmaceutical Co Ltd yang mengagumkan adalah obat luka bakarnya yang bernama Bao Shu Tang, saat itu sang peraga menyentuh besi membara kemudian tangannya diolesi dengan obat tersebut, tak sampai 15 menit tangannya sudah kembali seperti semula, tak berbekas sama sekali, minyak gosok dan koyonya juga cukup laris sampai alat untuk kerokan pun ada.
Selesai dari pabrik obat-obatan dilanjutkan umakan malam “ Bebek Peking”, daging bebeknya diiris-iris dan cara makannya dibungkus pakai seperti kulit lumpia lumayan enak.....
Akhirnya perjalanan hari pertama di Beijing selesai saat tengah malam sampai di Hotel Baihuan.
Hari kedua :
Setelah terlelap tidur saking lelahnya, memulai hari kedua di Beijing dengan sarapan di Hotel, menu makanan hampir semua terasa aneh di lidah........
Beijing South Railway Station  merupakan salah satu stasiun kereta api yang ada di kota Beijing, dengan arsitekstur modern dan indah.
Setelah berkeliling melihat kondisi stasiun dan pelayanannya dilanjutkan dengan mencoba kereta api cepat menuju Tian Jin pp, dengan kecepatan rata-rata 291 km/jam Beijing-Tian Jin hanya ditempuh kurang dari 30 menit.

Sesampainya di Beijing kembali langsung mencoba kereta subway ke stasiun Taoranting yang ditempuh kurang dari 5 menit.
Silk Market  tempat belanja mirip pasar Tanah Abang ini sangat ramai dipadati oleh turis, disini dijual berbagai macam kaos, tas, jaket, sepatu, souvenir dll.
Tawar menawar di pasar ini sangatlah mengasyikkan sampai mulut berbusa, karena biasanya harga yang mereka buka sangatlah tinggi tapi harga beberapa barang bisa didapat sampai dibawah 10% dari harga yang ditawarkan, seperti souvenir keramik yang ditawarkan 530 RMB jadinya hanya 20 RMB, harga tas perempuan dari 1.200 RMB bisa sampai 50-100 RMB, walaupun biasanya disertai umpatan-umpatan dari penjaga toko ketika kita nawar sangat jauh dari harga pembukaan mereka tetapi gak usah dimasukin hati anggap saja selingan di negeri orang heheehehhe.....
Sebelum makan malam menonton pertunjukkan akrobatik yang dimulai pukul 19.30, pertunjukkan selama lebih kurang satu jam cukup menghibur.
Hari ketiga:
Berangkat dari Beijing South Railway Station pukul 08.05 menggunakan kereta api cepat menuju Shanghai dengan waktu tempuh 4 jam 50 menit, suhu udara terasa panas mencapai 26 C .
Tempat pertama yang dikunjungi adalah pabrik sutera, di sana disuguhi peragaan busana, penjelasan tentang siklus hidup ulat sutera, tata cara pembuatan sutera dari mulai kepompong sampai menjadi kain sutera yang cukup mahal harganya.
The Bund : sebuah tempat wisata yang sangat ramai dikunjungi di saat menjelang sore dengan pemandangan yang hebat melihat dua wajah kota Shanghai di satu sisi  banyak sekali bangunan bersejarah berarsitektur eropa kuno  yang dipakai perkantoran seperti HSBC, Bank of China dll berhadapan dengan dermaga sepanjang tepi Sungai Huangpu, dari dermaga kita juga bisa melihat ke arah seberang sungai di sana terlihat Shanghai Oriental Pearl Tower dan gedung-gedung tinggi modern lainnya.


Shanghai Oriental Pearl TV Tower : bangunan yang mempunyai tinggi 468 meter ketika malam hari dari atas bisa melihat keindahan kota Shanghai, juga bisa melihat perahu-perahu yang dihiasi lampu yang indah menyusuri sungai Huangpu.
Yu Yuan Garden : katanya tempatnya sangat bagus, berhubung waktu sudah malam kami tidak sempat masuk dan hanya mengunjungi pasar di depannya saja, pasar tersebut dipenuhi bangunan bergaya jaman dinasti Ming, suasana hampir mirip dengan Silk Market di Beijing walau final price tidak se ekstrim di sana, tetap saja kita harus nawar dan tahan umpatan dari penjaga toko hehehehehe.


Hari terakhir
Dari hotel sudah berangkat menuju Shanghai Hongqiao Railway Station pukul 06.00 diiringi hujan gerimis, menggunakan kereta Maglev berangkat pukul 08.30 sampai di Bandara Pudong Shanghai sekitar 10 menit, lanjut dengan pesawat GA 895 pulang kampung.........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar